Trip 3 Negara
Rombongan anak2 SDIT Plus Cordova akan menempuh jalan darat dari Singapore ke
Kuala Lumpur, Malaysia. Sebelum memutuskan jalan darat ini saya dan istri sudah
melakukan survey dulu bertahun2 yang lalu. Kami harus memastikan apakah ini
layak dilakukan. Jadi kami
coba menjajaki jalan darat menggunakan bus umum jurusan Singapore-Kuala Lumpur.
Rombongan meninggalkan Singapore dari daerah Marina sekitar jam 20 dan akan
menyeberang ke Johor Malaysia. Selanjutnya bus akan jalan malam sampai ke Kuala
Lumpur.
Di border kita menghadapi dua imigrasi yakni imigrasi keluar Singapore dan
imigrasi masuk Malaysia. Imigrasi keluar dari Singapore lancar2 saja namun
imigrasi masuk Malaysia sungguh sangat merepotkan.
Semua koper dan barang bawaan harus diturunkan dari bus dan dibawa beserta kita
menuju kounter imigrasi. Padahal kenyataannya koper dan barang bawaan juga tidak
diperiksa sama sekali. Antrian juga lama dan panjang sekali. Butuh waktu sampai
2 jam hanya untuk melewati imigrasi Malaysia saja.
Setelah sampai di wilayah Malaysia maka anak2 memisahkan baju ganti dan
peralatan mandi dari koper lalu ditenteng atau dimasukkan ke tas tangan kecil.
Mereka akan mandi di rest area karena sesampainya di Kuala Lumpur akan langsung
beraktivitas tanpa perlu mandi lagi dan memang tidak bisa mandiĀ karena baru
akan cek in masuk hotel malam hari.
Bus sampai di rest area Pagoh sekitar jam 02 dini hari. Driver perlu istirahat
tidur dulu setelah seharian mengemudikan bus dari pagi sampai sekarang. Anak2
juga bisa melanjutkan tidur di mushola untuk kemudian bangun, mandi, sholat
subuh dan sarapan pagi di rest area. Perjalanan baru akan dilanjutkan setelah
sarapan pagi atau sekitar jam 07.30. Lokasi rest area ini hanya tinggal satu jam
perjalanan ke Melaka. Sesuai itinerary bus akan mampir dulu di Melaka dan
Putrajaya sebelum lanjut ke Kuala Lumpur.
Rombongan sampai di Melaka sekitar jam 09 dan anak2 turun dari bus. Mereka
keliling2 melihat beberapa objek wisata dengan berjalan kaki. Salah satunya naik
ke puncak bukit bekas benteng dan gereja Portugis di lokasi paling tinggi di
Melaka.
Setelah sekitar dua jam kemudian maka perjalanan dilanjutkan ke Putrajaya. Anak2
akan sholat jamak qoshor Zuhur dan Ashar di masjid Raya Putrajaya.
Masjid Raya Putrajaya terbuka untuk turis asing non muslim yang ingin
berkunjung. Arsitektur dan interior masjid ini memang cukup menarik untuk
dilihat dan dikunjungi sehingga ramai juga turis yang datang. Mereka wajib
mengenakan semacam mantel sampai kaki dengan tutup kepala agar yang berpakaian
agak seronok dapat tertutupi badan dan anggota tubuhnya yang terbuka.